Pada postingan kali ini saya akan menjelaskan
mengenai kerajaan Kutai. Kerajaan Kutai atau yang dapat disebut juga Kerajaan
Kutai Martadipura merupakan sebuah kerajaan Hindu di Nusantara yang berdiri
sejak abad ke-4 Masehi. Kerajaan ini merupakan kerajaan Hindu tertua di
Indonesia yang berada di Muara Kaman, Kalimantan timur. Pembentuk kerajaan ini
adalah Maharaja Kundunga, namun diduga beliau belum menganut agama Hindu.
(Foto: jakrecords.blogspot.com ) |
Peninggalan yang sangat penting pada kerajaan ini
terletak pada adannya tujuh Prasasti Yupa. Prasasti Kutai ini disebut juga
Prasasti Mulawarman. Dari ketujuh prasasti yang ada, hanya empat prasastilah
yang dapat dibaca dan diterjemahkan. Dimana diketahui jika Prasasti Yupa
tersebut menggunakan huruf Pallawa dan Bahasa Sansakerta. Bentuk Prasasti Yupa
ini seperti suatu tiang yang dapat digunakan untuk mengikat hewan-hewan kurban.
Dari semua Prasasti-prasasti tersebut terdapat suatu prasasti yang setelah diterjemahkan
menyatakan bahwa “Maharaja Kundunga mempunyai seorang putra bernama Asmawarman
yang disamakan dengan Ansuman (Dewa Matahari). Asmawarman mempunyai tiga orang
putra, yang paling terkemuka adalah Mulawarman.”
Raja pertama kerajaan Kutai adalah Kudunga yang mempunyai
gelar Anumerta Dewawarman. Sebelum beliau menjadi seorang raja pada kerajaan
Kiutai yang ia bentuk. Dahulu ia merupakan seorang kepala suku, tetapi lambat
laun akibat adannya pengaruh Hindu-Buddha, ia mulai mengubah struktur
pemerintahannya menjadi kerajaan dan segera membentuk kerajaan Kutai. Maharaja
Kudunga memiliki putra yang bernama Aswawarman. Dimana selanjutnnya Awawarman
merupakan seorang raja yang juga dikatakan sebagai raja yang cakap dan kuat.
Pada pemerintahannya ini ia mengadakan upacara Asmaedha. Upacara itu menandakan
adannya suatu pembatasan yang menentukan batasan Kerajaan Kutai dengan wilayah
lainnya. Dengan adannya upacara ini membuktikan jika pada pemerintahan Aswawarman
terjadi adannya perluasan untuk kerajaan Kutai.
Selanjutnnya Aswawarman digantikan oleh anaknya yang
bernama Mulawarman. Anak dari Aswawarman ini terkenal sebagai raja yang
menjadikan pemerintahannya sebagai pemerintahan terbesar. Dimana pada masa raja
inilah Kerajaan Kutai dapat dikatakan sebagai puncak kejayaan dari Kerajaan Kutai.
Pada masa ini juga lah rakyat merasa tentram dan damai. Hal ini merupakan suatu
hal yang harus diketahui, karena dengan adannya masa Mulawarman pada waktu itu
para rakyat dapat merasakan hidup yang tentram. Setelah masa pemerintahan
Mulawarman berakhir akhirnnya digantikan oleh raja-raja lainnya seperti
Irwansyah, Warman, Gajayawarman, Tungga Warman, dan lain-lain sebagainya.
Semua raja-raja yang pernah menjadi pemimpin
kerajaan Kutai tentunnya pernah memegang peranan yang penting dalam mengurusi
kerajaan, bahkan para raja juga berperan untuk kehidupan rakyat. Dengan adannya
sistem pemerintahan juga rakyat dapat melakukan berbagai perdagangan bahkan
hingga mencapai perdagangan internasional. Hal inilah yang dijadikan sebagai
suatu mata pencaharian rakyat untuk mempertahankan dan melangsungkan hidupnya.
Runtuhnnya kerajaan Kutai ini terjadi ketika adannya
suatu perlawanan yang menyebabkan gugurnnya Maharaja Dharma Setia. Dimana
beliau mencoba melawan Aji Pangeran Sinum Panji (Raja Kutai Kartenegara). Kedua
orang tersebut merupakan raja-raja yang berasal dari kerajaan yang berbeda.
Perlwanan ini terjadi pada abad ke-16, dimana dapat dikatakan jika perlawanan
ini terjadi pada kerajaan Kutai dengan kerajaan Kutai Kertanegara. Dengan
runtuhnnya kerajaan Kutai tersebutpun menyisakan berbagai peninggalan yang
dapat ditemukan, contohnnya seperti Prasasti Yupa, Ketopong Sultan, Kalung
Ciwa, Kalung Uncal, Kura-kura emas, Pedang Sultan Kutai, Tali Juwita dan
lain-lain sebagainnya.
Cukup sekian postingan yang dapat saya sampaikan
semoga bermanfaat bagi para pembacannya.
Terimakasih.......................
No comments:
Post a Comment