Contoh Drama 8 Orang Terbaru Tentang Anak Sekolah
Pada Blog kali ini saya ingin mencoba membuat sebuah naskah Drama. Naskah drama ini saya buat, tentang anak sekolah. Drama ini terdiri atas 8 orang. Mungkin naskah ini dapat dipakai untuk suatu keperluan sekolah. Mohon maaf atas naskah yang kurang baik dari struktur dan kata-katanya. Terimakasih.
bytdrama.com |
Perubahan Dari Suatu Kesalahan
Salwa (Tokoh Utama/
Siswa 1)
Ibu Rani (Ibu dari
Salwa)
Ibu Widia (Guru
sekolah)
Rusdi (Ketua Kelas/
Siswa 2)
Gani (Siswa 3)
Eki (Siswa 4)
Naya (Siswa 5)
Layla (Siswa 6)
Situasi
1
Pada suatu ketika
disebuah SMA Harapan Jaya seorang guru akan mengajar dan memulai kelasnya.
Namun disamping itu terdapat seorang murid yang bernama Eki terlambat untuk
memasuki kelas.
Ibu Widia : “Selamat pagi anak-anak.”
Para siswa : “Pagi bu....”
Salwa : “Maaf bu agak telat, barusan
abis dari WC” (Sembari salam)
Layla : “Maaf juga ya bu, tadi saya
abis sarapan pagi dulu di kantin. Karena biasannya perutku suka sakit kalo
tidak makan pagi”
Ibu Widia : “Baiklah, Sekarang silahkan Rusdi
untuk memimpin doa terlebih dahulu.”
Rusdi : “Sebelum belajar marilah kita
berdoa sesuai dengan kepercayaannya masing-masing, berdoa dimulai.”
Rusdi : “Berdoa selesai”
Ibu Widia : “Bagaimana tugas yang ibu berikan
sudah selesai?!”
Naya : “Sudah bu.” (yang menjawab
hanyalah Naya)
Ibu Widia : “Loh.. hanya Naya saja??Rusdi kamu
juga belum??”
Rusdi : “Belum bu...”
Ibu Widia : “Yang baru dateng tadi, sudah??”
Layla : “Maaf belum bu..”
Salwa : “Aku belum pak, eh maksudku ibu”
Semua anak : “Hehehehehe” (Menertawakan)
Ibu Widia : “Ya ampun... anak-anak jaman sekarang
memang malas-malas yaa”
Gani : “Tidak bu saya lupa, jadi saya
tidak mengerjakannya”
Ibu Widia : “Pokoknya ibu sangat kecewa dengan
kalian saat ini, kalian hari ini harus menyelesaikan tugas dari ibu dan
kumpulkanlah di meja ibu! Mengerti??!”
Eki : “Assalammualaikum, maaf ibu
saya kesiangan”
Ibu Widia : “Waduh, keluar kamu!”
Eki : “Maaf bu, tadi sa..”
Ibu Widia : “Keluar!”
Eki : “Tapi bu..”
Ibu Widia : “Keluar!!!! Kalian memang dasarnya
malas ya. Pokoknya tugas ini ibu titipkan ke Rusdi, dan hari ini wajib
dikumpulkan di meja ibu!!”
Situasi
2
Salwa : “Bagaimana sih Naya kok kamu
bilang ke ibu Widia kalo kamu sudah? Eki lagi kesiangan”
Layla : “Iya nih biar apa sih, cari
masalah saja. Ini masih pagiii loh”
Naya : “Maaf teman-teman tapi kan aku
kira kalian juga udah”
Layla : “Ya ga bisa donk kaya begitu,
kamu nanya dulu ke kita-kita. Jangan sombong karena kamu udah”
Naya : “Ya orang kaliannya datang jam
7 kan, aku harus bilangnya kapan?”
Eki : “Nah.. Dengar? kalian juga
datang jam 7, kenapa salahin aku? Kalian juga datangnya hampir telat kan?”
Salwa : “Aduh yang penting aku gak
kesiangan kali? Dari pada kamu”
Layla : “ Kalo salah ya salah saja!”
Eki : “ Heh.. “
Rusdi : “Sudah-sudah jangan bertengkar!
Kalo kalian kaya begini terus, aku laporin saja ke Ibu Widia”
Salwa : “Eh.. jangan-jangan.”
Rusdi : “Makannya kalian itu kerjain
tugas dari ibu Widia sekarang, jangan kebanyakan ngomong”
Layla : “Iya-iya, dasar ketua kelas!”
Seluruh siswa sesegera
mungkin mengerjakan tugas yang diberikan oleh Ibu Widia. Namun kareana Layla dan
Salwa sangat malas, ia meminta agar catatan Naya dapat dipinjam oleh mereka.
Layla : “Naya... Pinjam ya temanku yang
baik dan cantik (Berkata dengan lemah lembut)”
Salwa : “Iya Nay biar kamu tambah cantik
kaya Cinderella”
Naya : “Hmm, iya tap..”
Salwa : “Terima kasih temanku,
sahabatku, cantikku, terimakasih banget. Semoga apa yang kamu inginkan tidak
terkabul ya!”
Situasi
3
Gani : “Di aku udah nih”
Rusdi : “ Okey, yang sudah mana? Mau
aku kumpulin sekarang”
Eki :
“Nih..Nih..Nih.. selesai juga akhirnya”
Layla : “Nih selesai Bapak KM ku”
(Seluruh siswa telah
mengumpulkan tugas tersebut kepada ketua kelasnya)
Rusdi : “Okey aku kumpulin sekarang
ya..”
Eki : “Siap Bos....”
Situasi
4
Rusdi : “Assalammualaiku bu”
Ibu Widia : “Waalaikum salam, Oh Rusdi silahkan
masuk”
Rusdi : “Baik bu, aku mau ngumpulin
tugas-tugas dari siswa dikelas”
Ibu Widia : “Oke terimakasih Rusdi. Pokoknya ibu
tidak ingin jika hal seperti ini terulang lagi!!”
Rusdi : “Baik bu..”
Ibu Widia : “Iya begitu, karena jika kalian seperti
itu lagi ibu akan memberikan keterangan dari sekolah jika kalian tidak
berprilaku baik”
Rusdi : “Iya bu maafin anak-anak
dikelas ya bu...”
Ibu Widia : “Iya rud”
Situasi
5
Keesokkan harinya Rusdi
telah mengumumkan pesan dari ibu Widia, Hal ini membuat seluruh siswa dikelas
sangat takut dan merasa tegang terhadap guru tersebut.
Ibu Widia : “Selamat pagi anak-anak”
Semua anak : “Pagi bu...”
Ibu Widia : “Oke hari ini ibu akan memberikan
tugas kepada kalian. Tugasnya yaitu kalian harus menggambar peta wilayah
Indonesia. Silahkan kalian mulai menggambar, dan dikumpulkan hari ini!!”
Semua anak : “Baik bu..”
Ibu Widia : “Okey nanti Rusdi tinggal simpan saja
ya di meja ibu. Sekarang ibu sedang aja keperluan mendadak. Terimakasih”
Gani : “Maaf bu, apa untuk besok ada
tugas yang harus dikumpulkan?”
Ibu Widia : “Ohh iya ibu lupa, silahkan kalian
kerjakan semua latihan yang ada pada buku LKS ini. Kalian masih ingatkan jika 2
bulan lalu ibu sudah pernah mengingatkan itu. Jadi siapapun yang belum selesai
inget saja ya kosekwensinya.”
(Ibu Widia meninggalkan
kelas. Siswa-siswi didalam kelaspun langsung berbincang-bincang mengenai tugas
yang diberikan oleh Ibu Widia)
Salwa : “Aduh-aduh sok rajin banget
kamuuuu,, Kita ini jadi tambah sibuk karena kamu”
Gani : “Ya ampun, kok yang disalahi
aku si”
Naya : “Iya kok yang disalahi malah
si Gani, dia kan baik mengingatkan kepada kita”
Layla : “Bukannya si Gani itu pemberi
beban kepada kita ya, Beban kita beratnya emang berat banget, kaya angkat rumah
pake satu tangan.”
Gani : “Kok aku??, pemberi beban
terberat adalah diri kamu sendiri. Yang kalo kata ibu Widia MALAS tuh”
Salwa : “Oh gitu?? Jadi kalian mau
nulisin tugas LKS aku sampe selesai?
Naya : “Enak saja, kerjain aja
sendiri”
Salwa : “ Eh kok kamu malah gitu sih?
Akukan ke si Gani”
Naya : “Aku masih denger kok kalo
kamu bilang “Kalian” artinya itu bertuju ke kita semua lah”
Salwa : “Aduhh kalian Cuma pusingin aku
aja, bebanku banyaknya kebangetan tau gak???, aku tuh mau ngerjain tugas, mau
main game, pulang sekolah hrus piket, dirumah belum sapu rumah lagi..”
Rusdi : “Sudah-sudah kerjakan
tugasnya!!”
Layla : “Iya-iya-iyaaaa, terserah
kalian aja deh.”
Situasi
6
Dirumah, Salwa hanya
bermalas-malasan. Karena iya yakin jika temannya tidak akan selesai mengerjakan
tugas-tugasnya.
Ibu Rani : “Hey Dek kok kamu main Hp saja”
Salwa : “Iya bu, bebanku sangat berat
sehingga sekarang aku sangatlah lelah. Ibu aku pengen dipijat, Kaki ku sangat
pegal dan sakit”
Ibu Rani : “Dek kamu sakit?”
Salwa : “Sepertinya iya bu”
Ibu Rani : “Sakit apa Dek?, kamu jatuh?? Ayo
kita ke dokter”
Salwa : “Gak papa ko bu, Cuma merasa
seperti sakit karena beban banyak gitu bu. Apa ini yang dinamakan beban??”
Ibu Rani : “Hah, gimana dong dek, apa kamu mau
ke dokter??”
Salwa : “Gak usah bu, kayanya dengan
main hp, dan istirahat yang cukup Salwa pasti sembuh”
Ibu Rani : “Hah... Jangan main hp dong”
Salwa : “Udah deh bu, Salwa ngerasa
capek banget, terbebani..........banget. Segala gak boleh. Salwa Cuma bercanda
kok bu. Salwa gak sakit”
Ibu Rani : “ohhh kirain kamu sakit. Ya sudah
lah, terserah kamu saja”
Situasi
7
Keesokan harinya dengan
hati yang masih merasa senang Salwa tetap santai. Ia selalu berfikir positif
jika teman-temannya belum mengerjakan tugasnya, karena tugasnnya sangatlah banyak.
Salwa : “Pagi guys..., waduh lagi pada
sibuk nih, Wah si Gani belum selesai yaaaaa, kirain udah.”
Gani : “Aku tinggal 1 nomor lagi kok”
Salwa : “WOW, anak rajinn ceritanya, Lay-
Lay kamu belumkan Lay?
Layla : “Aku udah,hehehe. Emangnya kamu
belum ?”
Salwa :
“APAAA??! Kamu udah??, kok aku ga percaya
ya?? Ya berarti kita sama-sama yaa” (Salwa menyangka jika Layla hanya
berpura-pura)
Layla : “Iya kita tenang aja kan,
hehehehe” (Tidak mengetahui yang sebenarnnya)
Situasi
8
Bel pelajaranpun berbunyi
dan akan dimulai. Ibu Widia segera memasuki kelas.
Ibu Widia : “Assalammualaikum. Selamat Pagi
semuannya, sesuai dengan perkataan ibu kemarin, hari ini akan ada pemeriksaan
buku LKS. Okeyy!!!”
Rusdi : “Iya bu”
Ibu Widia : “Oke Ibu akan absen ya. Eki?? Kamu
udah?
Eki : “Dikit lagi bu”
Ibu Widia : “Hmmm, ya sudah masi Ibu maafkan,
karena kamu ada usaha. Silahkan simpen dimeja..”
Eki : “Terimakasih bu... Maaf yaa
bu “
Ibu Widia : “Gani???”
Gani : “Sudah bu...”
Ibu Widia : “Layla??”
Layla : “Sudah bu...”
Ibu Widia : “Naya??”
Naya : “Sudah selesai bu”
Ibu Widia : “Rusdi??”
Rusdi : “Siap, sudah bu”
(mendengar semua ini
Salwa sangat takut dan merasa kedinginan akibat ketakutannya itu)
Ibu Widia : “Salwa??”
Salwa : “Ibu.. aku belum selesai”
Ibu Widia : “Tidak papa ibu masi maaf kan yang
penting kamu sudah mencoba mengerjakannya”
Salwa : “I-I-I-Iya buu.” (Salwa kedepan
dan menunjukkan bukunya yang kosong itu)
Ibu Widia : “Sudah sampai halaman berapa Salwa??”
Salwa : “Halam-Halam-Halaman “
Ibu Widia : “waduhhhhhhhh!!!! Ini anak yang gawat
sekali.., Salwa belum sama sekali. Kamu harus ikut ke ruang ibu sekarang!!!!
Salwa : “Tapi bu....kata ibukan aku udah
ada usaha” (sambil menangis)
Ibu Widia : “Ayo anak nakal sini.... cepattt”
(Salwa hanya diam saja sambil
menangis)
Ibu Widia : “Yehh ini anak nakal sekali sangat
bandel. Ayo ibu tarik nihh”
Salwa : “Ibu maaaffff..., ibuuu” (Sambil
menangis)
Situasi
9
Ibu Widia : “Duduk kamu!!!, Ibu akan kasih surat
pernyataan untuk orang tua kamu, Orang tua kamu harus datang. Apa alasan kamu
tidak mengerjakan LKS ini sama sekali.??”
Salwa : “Ibu maafkan aku, so..soalnya
aku sakit kemarin”
Ibu Widia : “sakit apa, hah??, kalo gitu ibu akan
menelpon ibu kamu untuk kepastiannya”
Salwa : “Ta-tapi bu...” (dengan suara pelan)
Ibu Widia : “Assalammualaikum, dengan ibunya
Salwa?”
Ibu Rani : “Waalaikumsalam, iya benar ada apa
ya bu??”
Ibu Widia : “Maaf bu saya mau bertanyaa, apa benar
Salwa kemarin sakit???”
Ibu Rani : “Tidak bu, saya sudah tanya, katanya
sehat-sehat aja bu, ada apa ya??”
Ibu Widia : “Yang benar bu??”
Ibu Rani : “Hmm, iya bu. Ehh kemarin si, anak
saya Cuma bilang sakit karena beban. Tapi saya tidak mengerti maksudnya. Karena
ia hanya bermain HP saja untuk menghilangkan perasaan bebannya itu”
Ibu Widia : “Waduhh.. gini bu, Salwa itu sangat
malas. Sampe-sampe tidak mengerjakan seluruh tugasnnya. Dan saya sudah sepakat
jika tidak mengerjakan tugas akan saya beri surat keterangan berprilaku buruk.”
Ibu Rani : “waduhh sisalwa malas banget, saya
tidak percaya. Karena ssaya tau jika ia selalu mengurungkan kamarnya untuk
belajar.”
Ibu Widia : “Wah..bisa jadi dia bohong nih bu”
Ibu Rani : “Aduhhhh salwaaa, ko bisa ya anakku
sampe seperti itu (Sambil menangis)
Ibu Widia : “Yasudah ibu tenang saja. Saya akan
mengatasi hal ini bersalam Salwa agar Salwa tidak melakukan hal yang sama lagi”
Ibu Rani : “Iya bu... saya malu sekali.”
Ibu Widia : “Iya terimakasih bu, maaf mengganggu”
(Ibu Widia mematikan
telopon itu dan langsung bertanya kepada Salwa)
Ibu Widia : “Salwaaa, apa benar kamu setiap hari
hanya bermalas-malasan?”
Salwa : “Ngg-ngg-ngga bu”
Ibu Widia : “Yang JUJUR!!”
Salwa : “Hmm, iya bu” (Tidak berani
menatap gurunya tersebut)
Ibu Widia : “Pokoknya ini surat kasi ke orang
tuamu. Dan kamu harus mengisi keterangan ini bahwa kamu tidak akan melakukan
hal yang sama lagi. Karena kasihan orang tua kamu sudah membiayaimu sekolah,
tetapi kamu masih malas malasan seperti ini. Lihatlah ibu kamu yang merasa
dibohongi oleh mu!!”
Salwa : “Iya bu... aku janji tidak akan
mengulangi hal yang seperti ini, dan akan mencoba untuk selalu rajin”
Ibu Widia : “Janjilah kepada ibumu, jika kamu
benar-benar serius ingin merubah diri kamu menjadi lebih baik lagi.”
Salwa : “ Baik bu, saya akan meminta
maaf kepada ibuku karena telah mengecewakan ibu ku”
Ibu Widia : “ Iya harus seperti itu, pokoknya
jangan di ulang lagi. Paham!!??”
Salwa : “Baikb bu”
Situasi
10
Salwa : “Ibu....Maafkan aku
ibuuu”(Sambil menangis penuh penyesalan)
Ibu Rani : “Iya anakku, ibu memang kecewa
terhadapmu, tapi ibu hanya ingin agar kamu bisa berubah dan tidak mengulang hal
yang sama seperti ini lagi”
Salwa : “Iya bu..aku akan mulai
semanagatn dan membangun diriku menjadin anak yang berbakti dan menjadi lebih
baik lahi. Aku tidak akan mengecewakan ibu lagi”
Ibu Rani : “Iya Ibu percaya kepada mu, kamu
jangan nangis lagi dong. Yuk kita makan bareng dulu. Sekarang waktunya makan”
Salwa : “Terimakasih ibuuu...aku sangat
menyayangimu” (Sambil memeluk ibunya)
Situasi
11
Keesokan harinya Salwa
memulai harinya dengan penuh ceria dan semangat, Salwapun sangat ramah terhadap
semua teman-temannya.
Naya : “Salwa?? Kamu udah dateng??”
Salwa : “Iya dong, semangat Nay!”
Naya : “Iya maksih Salwa”
Gani : “Wahh Salwaa?? Kamuu?? Dateng
jam 6?”
Salwa : “Iya Gan, hehehe harus semangat”
Rusdi & Layla:
“Assalammualaikum”
Semua di kelas:
“Waalaikumsalam”
Rusdi : “selamat pagi semuannya”
Salwa : “Pagi Rusdi”
Rusdi : “Eh Salwa sudah datang”
Salwa : “Iya dong.”
Eki : “Yess!! Aku gak kesiangan”
Salwa : “Wahh hebat Eki. “
(Belpun berbunyi, Ibu
Widia akanmemasuki kelas. Tetapi ketika akan memasuki kelas. Ia melihat Salwa
yang ingin meminta maaf kepada seluruh teman-temannya)
Salwa : “Teman-teman karena kalian semua
sudah datang aku mau minta maaf kepada kalian jika sikapku selalu sombong dan
mungkin menyakiti hati kalian semua. Apakah kalian mau memaafi aku??”
Naya : “Salwaa.. kita semua pasti
memaafi kamu kok. Kamu gak usah sedih. Iyakan kawan-kawan??
Layla : “Iya lah tentu, kita semua ini
harus sama-sama berjuang dan bersama dalam suka dan duka. Benarkan??”
Rusdi : “Iyalah, aku juga berharap
sebagai ketua kelas, semoga anak kelas ini selalu memberikan adanya perasaan
kekeluargaan yang kuat.”
Salwa : “wahh terimakasih kawan-kawan
ku.”
Gani : “Iya Salwa”
Ibu Widia : “Wahh Salwa, Ibu sangat bersyukur,
anak didik ibu ingin mencoba untuk berubah. Ibu sangat salut kepadamu”
Salwa : “Iya terimakasih bu, semua
inipun berkat kehadiran ibu dikehidupanku”
Ibu Widia : “Iya sama-sama Salwa, Tapi yang
membuat kamu berubah tentunya dari semanagat juang yang ada didalam diri kamu
sendiri” (Sambil memeluknya)
Salwa : “Iya terimakasih ya bu, dan
teman temanku semua”
-SELESAI-
No comments:
Post a Comment